Rabu, 25 Januari 2012

Sajak-sajak Putu Gede Pradipta

Musim Tanam


ia tanam benih rindu
pada bilik jantungku
ditancapnya dalam-dalam
meski ini adalah musim
teramat kering
dan ia pun berharap
setulus bagaimana ia berdoa
bahwa bunga pertama nanti
mekar kelopaknya
menetaskan kupu-kupu

2012


Riwayat Buah

sewaktu dahulu
menjadi bunga
wajah ini sungguh
membuat kalian ingin tahu
dan berkunjunglah
para pemilik sayap masuk
meritualkan rahasia hidup
nafas-nafas yang redup
hingga kini kami
menjadi sebentuk buah
menunggu debar dalam hati
kian utuh bertumbuh
lalu memilih hari baik
untuk kemudian tanggal
jatuh mencium tanah
atau di curi tangan kalian
sebelum waktunya

2012


Matahari Dalam Hati

di dalam hatiku ini
ada sebentuk matahari
redup dan tanpa binar
berselimut awan abu-abu
bila engkau masuk
sekedar berkunjung
meluangkan waktu sejenak
telusuri kedalamannya
mungkin saja nanti di sana
bertemu dengan yang kusebut
si matahari itu
maka jangan sekali-kali
atau segan untuk
menyalakan apimu
sebelum hendak menyentuh
apalagi membawanya pulang
ke palung dadamu

2012


Kertas Bercerita

kertas-kertas yang tergenggam
erat di tangan kanan dan kiri
pernah bercerita siapa dirinya
langsung kepada si pemiliknya
bahwa ditubuhnya terbingkai musim 
yang dipenuhi ranum sajak

2012


Pagi Resah

pagi yang meresahkan
sungguh teramat redam
bagiku yang dilanda pilu
langit tak nampak biru
matahari lenyap sembunyi
kicau burung tertelan sepi
awan mendung menebal
hujan cepatlah turun
larutkan bait-bait dukaku
yang lebam biru
mengental batu

2012



Putu Gede Pradipta tinggal di Denpasar. Karya puisinya lebih banyak dipublikasikan di media online dan juga lolos kurasi TSI-4.

0 komentar:

Posting Komentar